>

Each March, International Women’s Day is commemorated on 8 March, an apt moment to reflect on women’s participation in the technology sector. According to Deloitte, the number of women’s representation in large tech firms is to rise by 33% in 2022. Multinational software company SAP is committed to equip women to reach their full potential through Three Zeros Commitment, one of which is Zero Inequality.  

This year, SAP was included in the 2023 Bloomberg Gender-Equality Index (GEI) and has won 42 awards globally for its diversity, equality, and inclusion (DE&I) efforts. In Indonesia, SAP’s workforce is represented by 52% women, with 51% being in leadership positions.

To address the involvement of women in technology, we invited three female leaders in SAP Indonesia: Anastasia Siada, Citra Giofany, and Lily Tie to share perspectives on their journey to success. 

Anastasia Siada: Adapt for Success

Anastasia Siada joined SAP in 2017 and is currently the Sales Director, Head of Midmarket Indonesia since 2022. From her experience in the midmarket sector, Anastasia found the ever-changing market situation to be a challenge. With her open-mindedness and optimistic nature, she is able to adapt to challenges.

As a female leader at SAP, she is aware that she must adapt to the speed of the market. “To keep up with market changes, we have to be the ones driving the transformation,” said Anastasia. 

Having self-confidence, Anastasia acquired the art of building success. She started to see challenges as opportunities and used her adaptability to help others. Not only that, she also encourages women to be proud and add the unique value that everyone has.  

Citra Giofany: Visibility for Success

Citra Giofany is the Global Account Director for Strategic Conglomerates at SAP Indonesia. Joining SAP in 2019, Citra started her career through the SAP Sales Academy before moving up to her current position. Citra focuses on elemental credibility and visibility to build as much support system as possible. The process of achieving these elements goes hand in hand with the ability to face challenges and high responsibilities towards work.

For Citra, the key to driving success is “Performance, Growth Mindset, and Grit.” She emphasizes that clear goals will encourage self-confidence. This can be built through long-term planning with the guidance of senior leaders. Citra advises women who want to move forward to find career mentors and sponsors. “Be vocal about your aspirations, proactively seek feedback, and find mentors or career sponsors to help your career path,” she advised. 

After a long day at work, Citra likes to exercise and engage in social activities to relieve stress. By spending time in nature, Citra is able to recharge and give her full performance.

Lily Tie: Belief for Success

Lily Tie is Partner Business Director for Head of Channel SAP Indonesia, Malaysia, and the Philippines. The challenge for Lily is aligning partners toward desired goals and creating diversity within the team. “I want to increase opportunities so that more generations of young women enter the world of technology work,” she said.

As a women leader in the industry and technology sector, Lily believes that being a good listener and having a high curiosity will increase the confidence needed to gain broader knowledge. Not only that, but Lily also emphasizes the importance of respecting commitments and walking the talk to build a trusted relationship. In line with Citra, Lily advised not to be afraid to speak up and to be more open about career aspirations with leaders, and to have the initiative in communication, because it is not uncommon for women to be underestimated.

Anastasia, Lily, and Citra reveal their perspectives on building success. They have one thing in common, which is to see opportunities in every challenge. Like sharpened knives, they take challenges as a way to grow, thus building a personality that is identical and unique. With every employee encouraged to work in harmony with their own individuality, SAP provides a place for every worker to be their best self. Not only that, but SAP also fosters inclusive learning. These efforts have yielded the SAP family into an inclusive and harmonious community.

“At SAP, we want to create a positive work environment where colleagues can thrive and engage their fullest potential in driving SAP’s purpose. I hope that the momentum of International Women’s Day can strengthen awareness of the importance of the presence of women in the technology sector and can encourage bigger steps to achieve gender equality not only in the workplace but also in society,” said Andreas Diantoro, SAP Indonesia Managing Director. 

===

Meniti Jalan Sukses Pemimpin Perempuan di Dunia Teknologi 

Memperingati Hari Perempuan Sedunia di SAP Indonesia 

Jakarta – Setiap bulan Maret, Hari Perempuan Internasional diperingati pada tanggal 8 Maret, momen yang tepat untuk mengingat kembali partisipasi perempuan di bidang teknologi. Menurut Deloitte, jumlah representasi perempuan di perusahaan teknologi besar akan meningkat sebesar 33% pada tahun 2022. Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP (NYSE: SAP SE) berkomitmen untuk membekali wanita untuk mencapai potensi penuh mereka melalui Komitmen Tiga Nol (Three Zero Commitments), salah satunya adalah Nol Ketimpangan (Zero Inequality). 

 Tahun ini, SAP masuk dalam Indeks Kesetaraan Gender (Gender Equality Index) oleh Bloomberg dan memenangkan 42 penghargaan secara global atas upaya keragaman, kesetaraan, dan inklusi DE&I yang dilakukan. Di Indonesia, tenaga kerja SAP diwakili oleh 52% wanita, dengan 51% berada di posisi kepemimpinan. 

 Untuk membahas keterlibatan wanita dalam teknologi, kami mengundang tiga pemimpin wanita di SAP Indonesia: Anastasia Siada, Citra Giofany, dan Lily Tie untuk berbagi perspektif tentang perjalanan mereka menuju kesuksesan. 

 

Anastasia Siada: Beradaptasi untuk Sukses 

Anastasia Siada pertama kali bergabung dengan SAP pada tahun 2017 dan saat ini menjabat sebagai Sales Director, Head of Midmarket Indonesia sejak 2022. Dari pengalamannya di sektor pasar menengah, Anastasia menemukan situasi pasar yang selalu berubah menjadi sebuah tantangan. Dengan keterbukaan pikiran dan sifat optimisnya, dia mampu beradaptasi dengan tantangan tersebut. 

Sebagai pemimpin perempuan di SAP, Anastasia sadar bahwa dia harus beradaptasi dengan kecepatan pasar. “Untuk mengikuti perubahan pasar, kita harus menjadi penggerak transformasi,” ujarnya. 

Memiliki rasa percaya diri, Anastasia memperoleh seni dalam membangun kesuksesan. Dia mulai melihat tantangan sebagai peluang dan menggunakan kemampuan beradaptasinya untuk membantu orang lain. Tak hanya itu, ia juga mendorong para perempuan untuk bangga dan menambahkan nilai unik yang dimiliki setiap orang. 

Citra Giofany: Visibilitas untuk Sukses 

 Citra Giofany adalah Global Account Director untuk Konglomerat Strategis di SAP Indonesia. Bergabung dengan SAP pada tahun 2019, Citra memulai kariernya melalui SAP Sales Academy sebelum naik ke posisinya saat ini. Citra berfokus pada elemen kredibilitas dan visibilitas untuk membangun support system sedini mungkin. Proses pencapaian unsur-unsur tersebut berjalan seiring dengan kemampuan menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan.

Bagi Citra, kunci untuk meraih kesuksesan adalah “Performance, Growth Mindset, dan Grit.” Dia menekankan bahwa tujuan yang jelas akan mendorong rasa percaya diri. Ini dapat dibangun melalui perencanaan jangka panjang dengan bimbingan para pemimpin senior. Citra menyarankan para wanita yang ingin maju untuk mencari mentor dan sponsor karir. “Jadilah vokal tentang aspirasi Anda, cari umpan balik secara proaktif, dan temukan mentor atau sponsor karier untuk membantu jalur karier Anda,” sarannya. 

Setelah seharian bekerja, Citra suka berolahraga dan terlibat dalam kegiatan sosial untuk menghilangkan stres. Dengan menghabiskan waktu di alam, Citra mampu kembali dengan performa penuh. 

Lily Tie: Keyakinan untuk Sukses 

Lily Tie adalah Partner Business Director untuk Head of Channel SAP Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tantangan bagi Lily adalah upaya menyelaraskan mitra terhadap tujuan yang diinginkan dan menciptakan keragaman dalam tim. “Saya ingin meningkatkan kesempatan agar lebih banyak lagi generasi perempuan muda yang masuk ke dalam dunia kerja teknologi,” ujarnya. 

 Sebagai pemimpin perempuan di bidang teknologi, Lily percaya bahwa menjadi pendengar yang baik dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan meningkatkan rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Tak hanya itu, Lily juga menekankan pentingnya menghormati komitmen dan walk the talk membangun hubungan yang saling percaya. Senada dengan Citra, Lily berpesan agar tidak takut untuk angkat bicara dan lebih terbuka mengenai aspirasi karir dengan pimpinan, serta berinisiatif dalam berkomunikasi, karena tidak jarang perempuan dipandang sebelah mata. 

 Anastasia, Lily, dan Citra mengungkapkan pandangan mereka dalam membangun kesuksesan. Mereka memiliki satu kesamaan, yaitu melihat peluang dalam setiap tantangan. Seperti pisau yang diasah, mereka menerima tantangan untuk tumbuh, sehingga membangun kepribadian yang identik dan unik. Dengan setiap karyawan didorong untuk bekerja selaras dengan kepribadian mereka masing-masing, SAP menyediakan tempat bagi setiap pekerja untuk menjadi diri mereka yang terbaik. Tidak hanya itu, SAP juga mendorong pembelajaran inklusif. Upaya ini telah menghasilkan keluarga SAP menjadi komunitas yang inklusif dan harmonis.

“Di SAP, kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana rekan kerja dapat berkembang dan menggunakan potensi mereka secara maksimal dalam mendorong tujuan SAP. Saya berharap momentum Hari Perempuan Internasional dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya kehadiran perempuan di sektor teknologi. dan dapat mendorong langkah yang lebih besar untuk mencapai kesetaraan gender tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di masyarakat,” ujar Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia.